Tim Peneliti UJB Gelar FGD Kewirausahaan Petani Milenial
Tim Peneliti UJB berhasil mendapat hibah penelitian Direktorat Riset, Teknologi Dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek tahun anggaran 2024. Pada tanggal 12 Juli 2024, Tim Peneliti Universitas Janabadra (UJB) yang terdiri dari Retno Lantarsih (Prodi Agribisnis), Untoro Budi Surono (Prodi Teknik Mesin), dan Yumarlin MZ (Prodi Informatika) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Kewirausahaan Petani Milenial di Jejamuran Resto, Sleman. Acara ini menghadirkan narasumber dari Petani Milenial Komisariat Daerah Kabupaten Sleman, yaitu Taufik Mawadani dan Isnaini Baroroh. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Liem Astuti dan Immawan Nur Syaifuddin Ahmad sebagai perwakilan dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, serta penggerak Petani Milenial yang terdiri dari Edwin, Agung Prastowo, Patrica Yuniarto W, dan Hardi Setia R.
Ketua tim peneliti, Retno Lantarsih, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyusunan instrumen penelitian sehingga dapat menggambarkan kondisi riil di lapangan. Retno menekankan pentingnya regenerasi tenaga kerja pertanian untuk menjamin keberlanjutan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian sangatlah diperlukan. Generasi muda, yang mendominasi angkatan kerja, diperkirakan akan mempunyai dampak yang nyata terhadap perkembangan pertanian di masa mendatang. Generasi milenial lebih familier dalam pemanfaatan teknologi di bidang pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas maupun efisiensi, sehingga menjadikan pertanian sebagai sektor yang menjanjikan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan inovasi dan transformasi dalam sistem pertanian yang dapat mengintegrasikan teknologi digital maupun alat dan mesin pertanian modern. Hal ini didukung oleh kewirausahaan petani muda yang berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan pertanian. Oleh karena itu, penting untuk merancang model kewirausahaan khususnya bagi petani milenial berbasis pemanfaatan teknologi digital dan/atau alat mesin pertanian modern.
Selanjutnya Taufik Mawadani dalam paparannya, menyampaikan bahwa penting untuk membawa perubahan paradigma pola pikir tradisional ke pola pikir modern melalui pemanfaatan teknologi. Petani Milenial berperan sebagai agen perubahan dalam sektor pertanian, oleh karena itu mereka memiliki peran krusial dalam kepemimpinan yang mampu menginspirasi dan mengarahkan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam mewujudkan masa depan pertanian yang berkelanjutan. Mawadani juga menyampaikan bahwa ada tiga hal penting yang perlu dipersiapkan dalam membangun bisnis, yaitu marketing, selling, dan branding.
Pada sesi akhir FGD ini, Tim Peneliti mendapat beberapa masukan dari peserta FGD mengenai rancangan kuesioner yang akan digunakan. Masukan-masukan tersebut diharapkan dapat membantu dalam penyusunan instrumen penelitian yang lebih akurat dan relevan dengan kondisi di lapangan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan kewirausahaan petani milenial di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.
Secara keseluruhan, FGD ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan minat dan partisipasi generasi muda dalam sektor pertanian. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan generasi milenial dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian, dan kewirausahaan petani milenial menjadi salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan tersebut.