Prodi Teknik Mesin FT UJB Gelar Kuliah Tamu dengan Tema ” Peluang dan Tantangan Kendaraan Listrik di Yogyakarta.”

Prodi Teknik Mesin, FT UJB menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan pengajar dari praktisi yaitu Kasmin Riyadi yang merupakan owner dari PT. Alberindo Prima Persada, sebuah perusahaan yang bergerak dalam rintisan alat berat Indonesia dengan brand  “Kasmino” seperti excavator, mini loader, mini molen dan kendaraan listrik yang berlokasi di UKM Center Kota Semarang. Kuliah tamu ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Teknik Mesin dengan tujuan agar mahasiswa memiliki wawasan yang lebih luas tentang peluang dan tantangan kendaraan listrik di Indonesia.

Menurut Kasmin Riyadi, sudah tidak bisa dipungkiri lagi, kemajuan teknologi harus terus diimbangi dengan menghadirkan inovasi baru dalam dunia transportasi, salah satunya adalah sepeda listrik matahari. Dengan ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin langka dan mahal, kendaraan listrik menjadi solusi yang relevan dan menjanjikan untuk masa depan. Tidak hanya sebagai alternatif transportasi, kendaraan listrik juga memberikan kontribusi positif dalam mengurangi dampak lingkungan.

  

Disampaika juga bahwa kendaraan listrik, termasuk sepeda listrik matahari, memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya lebih menarik dibanding kendaraan berbahan bakar bensin, antara lain:

  1. Bobot Lebih Ringan

Dengan desain yang minimalis, kendaraan listrik cenderung lebih ringan sehingga lebih efisien dalam penggunaannya.

  1. Komponen yang Lebih Sedikit

Kendaraan listrik membutuhkan lebih sedikit komponen mekanis, sehingga perawatannya lebih sederhana dan biaya operasionalnya lebih rendah.

  1. Ramah Lingkungan

Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga berperan besar dalam mengurangi tingkat polusi dunia.

 

Indonesia dan Kendaraan Listrik: Pilihan Ada di Tangan Kita

Hadirnya kendaraan listrik di Indonesia membuka tiga peluang besar yang dapat diambil oleh masyarakat:

  1. Sebagai Penonton

Indonesia hanya menjadi pasar bagi kendaraan listrik buatan luar negeri tanpa turut berkontribusi dalam pengembangannya.

  1. Sebagai Pengguna

Masyarakat mulai memanfaatkan kendaraan listrik sebagai bagian dari gaya hidup modern yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

  1. Sebagai Pelaku

Indonesia mengambil peran aktif dalam memproduksi dan mengembangkan teknologi kendaraan listrik, termasuk inovasi seperti sepeda listrik matahari, untuk memenuhi kebutuhan lokal dan pasar internasional.

 

Mendorong Kolaborasi dan Inovasi

Untuk mewujudkan peran sebagai pelaku, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Investasi pada penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan, seperti penggunaan energi matahari pada sepeda listrik, adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor teknologi. Selain itu, regulasi yang mendukung, seperti insentif pajak dan subsidi untuk kendaraan listrik, akan mempercepat adopsi teknologi ini di Indonesia.

Mengakhiri kuliah, pak Kasmino menutup dengan pepatah : “Bukan kesulitan yang membuat kita untuk takut melangkah, tapi ketakutan dalam diri kita yang mempersulit langkah kita.”