Insinyur akan diberi tunjangan oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Pemerintah tengah menyiapkan aturan baru yang memungkinkan para insinyur muda menerima insentif tunai. Pemberian dana yang direncanakan sebesar Rp 100 juta untuk satu tahun ini diharapkan menarik para lulusan baru ini untuk bekerja dan meniti karier di bidang teknik. Aturan rincinya sudah mulai digodok. Mudah-mudahan bisa diterapkan mulai 2016, kata anggota Dewan Pakar Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Djoko Santoso, dalam Rapat Pimpinan Nasional dan Kongres Luar Biasa PII di Jakarta, kemarin.
Ketua Umum PII Bobby Gafur Umar menyebut kebijakan pemerintah ini sebagai terobosan yang sangat jitu. Saat ini hanya 45 persen insinyur atau sarjana teknik Indonesia yang bekerja sesuai dengan bidang studi yang ditempuhnya. Kondisi demikian, menurut Bobby, lebih terkait dengan ketersediaan lapangan kerja serta persaingan fasilitas yang ditawarkan oleh bidang selain keteknikan. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan lima tahun ke depan, data PII menyebutkan perlu ada 250 ribu insinyur dan sarjana teknik baru. Sedangkan calon lulusan baru diperkirakan hanya setengahnya. Artinya ada sekitar 120 ribu posisi insinyur yang tak dapat diisi, kecuali mendatangkan insinyur impor, kata Bobby dalam keterangan tertulis, kemarin.
Untuk itu, ia berharap insentif ini dapat menjadi magnet agar jumlah tenaga di bidang teknik terus bertambah. Adapun kriteria penerima insentif saat ini masih dikaji. Namun, secara umum, yang menjadi prioritas adalah lulusan baru perguruan tinggi bidang teknik yang memiliki kemampuan bekerja yang cukup. Misalnya mendesain gambar teknik, merancang mesin. Tentu, bidang pekerjaan mereka juga harus sesuai, misalnya di bidang infrastruktur, industri, atau sejenisnya, ujar Bobby. D3 Jadi Dua Tahun Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengatakan pihaknya akan mengurangi masa pendidikan diploma tiga (D3) di politeknik dari tiga tahun menjadi dua tahun. Satu tahun teori dan satu tahun praktek. Nanti akan dilakukan, kata Nasir.