Mobil Listrik,Mobil Masa Depan

 

perkembangan teknologi otomotif tumbuh begitu pesatnya seiring dengan kemajuan ekonomi global. Teknologi otomotif saat ini yang berbasis mesin pembakaran dalam, baik itu mesin bensin maupun diesel lama-lama akan bergeser. Salah satunya adalah dengan hadirnya mobil listrik yang telah dikembangkan beberapa negara maju. Demikianlah yang mengemuka dalam Kuliah Tamu Fakultas Teknik Universitas Janabadra (FT-UJB) dengan temaElectric Vehicle in the Electrical Grid : Opportunities and Barriers, yang menghadirkan Prof. Muhammad Aziz dari Advanced Energy System for Sustainability Center, Tokyo Institute of Technology, Jepang beberapa waktu yang lalu.

Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Teknik Mesin dan dimoderatori oleh Dr. Eng. Mochamad Syamsiro ini merupakan upaya Fakultas Teknik dalam menumbuhkan budaya akademik di kampus dengan menghadirkan para akademisi dari luar UJB baik dalam negeri maupun luar negeri. Mobil listrik sebenarnya bukan barang baru karena telah dikembangkan pertama kali oleh Anyos Jedlik pada tahun 1828. Pengembangan skala praktikal oleh Thomas Parker dilakukan pada tahun 1859. Saat ini pengembangan mobil listrik sedang mendapatkan momentumnya kembali setelah isu-isu energi dan lingkungan muncul ke permukaan.

Keunggulan utama dari mobil listrik ini adalah bebas polusi karena sama sekali tidak mengeluarkan gas pembakaran. Namun demikian, tantangan pada teknologi penyimpan listrikberupa baterai yang masih terus dikembangkan oleh para ahli. Ke depan, mobil listrik akan mendominasi kendaraan yang ada adi jalan raya karena keunggulan tadi.

Prof. Muhammad Aziz menawarkan konsep mobil listrik yang sekaligus berfungsi untuk charging dan discharging, dimana pada malam hari mobil akan diisi dengan listrik, sementara kalau siang hari mobil ada di kantor dapat digunakan untuk mensuplai grid. Jadi pemilik mobil mempunyai keuntungan dari jual beli listrik tersebut.

Prof. Aziz merupakan rekan dari Dr. Eng. Mochamad Syamsiro ketika menempuh studi doktoralnya di Tokyo Institute of Technology, Jepang beberapa tahun yang lalu. Beliau saat ini menjadi salah satu dari sedikit profesor berkewarganegaraan non Jepang yang eksis di Universitas di Jepang bahkan lebih produktif dibandingkan dengan Profesor asli Jepang sendiri. Ke depannya akan terus dikembangkan kerjasama antara UJB dengan universitas-universitas di Jepang yang sudah sangat diakui reputasinya di dunia internasional.