Riset dan Pengembangan Alat Pembakar Sampah (Incinerator) Kerjasama UJB – Pemerintah Kota Yogyakarta

Dampak diterapkannya desentralisasi pengelolaan sampah di D.I.Y. tiga Kabupaten Kota yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul harus berjibaku melakukan pengelolaan sampah secara mandiri, tidak lagi dibuang ke TPST Piyungan karena sudah ditutup. Ditambah tingkat kesadaran warga masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih rendah dan upaya pengelolaan sampah telah dilakukan belum optimal maka terjadilah penumpukan sampah di berbagai tempat yang tidak semestinya seperti pinggir-pingir jalan, trotoar, taman kota, bahkan di tempat-tempat destinasi wisata yang seharusnya bersih dari sampah.

Berdasar fenomena tersebut, Tim riset Universitas Janabadra Yogyakarta menawarkan solusi berupa rekayasa sosial berupa rancang bangun Instalasi Pembakar Sampah (Incinetaror) peduli lingkungan sebagai sarana edukasi pengelolaan sampah secara mandiri. Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah berkurangnya volume sampah yang tidak tertangani di wilayah Kota Yogyakarta.

Gambar: Disain Incinerator Peduli Lingkungan

Rangkaian riset dan pengembangan ini diawali dengan audiensi penyampaian ide dan gagasan tim riset UJB yang dipimpin langsung oleh Dr. Risdiyanta ST MT Rektor UJB kepada Pj Walikota dan segenap jajaran yaitu Sekda, Bappeda dan sudah barang tentu dengan DLH Kota Yogyakarta.

Gambar: Audiensi kepada Pj Walikota dan Jajaran

Proses riset di lapangan dimulai dengan membangun konstruksi tungku pembakar Incinerator dengan menggunakan bahan utama bata yang dirancang khusus tahan api. Bangunan incinerator dilengkapi dengan beberapa alat dan teknologi untuk mengoptimalkan proses pembakaran baik pembakaran terhadap material sampah maupun pembekaran terhadap asap tebal hasil pembakaran. Untuk proses pembakaran digunakan tiga alat burner, 2 unit ditempatkan di tungku pembakaran dan 1 unit di ruang asap. Incinerator juga dirancang dengan konstruksi system pencuci asap menggunakan kombinasi siklon dan sower untuk menangkap partikel-partikel yang terbawa oleh asap.

Dari beberapa unit Incinerator yang dibangun, (Minggu 14/7/2024) dilakukan Uji Coba sistem pembakaran Incinerator Unit-I di Kawasan Terminal Giwangan Kota Yogyakarta.

Disaksikan Pj Walikota, Sekda, Bappeda dan DLH, tim riset UJB melakukan uji coba alat Incinerator untuk melihat fungsi sistem pembakaran (burning) pada tungku pembakaran (ruang-1) maupun pada ruang pembakar asap (ruang-2). Burner pada ruang-1 berfungsi membakar material sampah dan burner pada ruang-2 untuk membakar asap dan pertikel-partikel hasil proses pembakaran sampah. Dalam tempo uji coba selama 1,5 jam dengan menggunakan 2 unit burner di ruang-1 dapat mencapai temperature stabil pada ruang pembakaran di angka 600-800 oC.

Gambar: Proses pembakaran Sampah oleh teknisi DLH

Uji coba juga dilakukan terhadap sistem pencucian asap pada cerobong menggunakan rangkaian kombinasi siklon dan sower untuk menangkap partikel-partikel yang terhembus bersama asap ke udara. Asap tebal hasil pembakaran sebelum lepas ke udara bebas berhasil ditangkap siklon dan selanjutnya oleh semprotan air dari sower partikel-partikel larut terbawa air ke bak penampung. Hasil tangkapan partikel-partikel berupa jelaga (langes) terlihat sangat jelas pada air tampungan, air menjadi keruh dan pada lapisan atas mengumpul jalaga hitam pekat.

Temuan penting dari uji coba pada unit-I ini, perjalanan asap berjalan “kurang” lancar karena ada beberapa bagian penghubung cerobong dan siklon dengan konstruksi pipa horizontal. Inilah yang harus segera dilakukan perbaikan. Meski demikian, secara umum kinerja alat pembakar sampah (Incinerator) peduli lingkungan ini berjalan dengan baik. Dalam rangka riset dan pengembangan, upaya perbaikan-perbaikan pada sistem maupun komponen dari alat Incinerator ini akan dilakukan menuju kepada performa dan kinerja alat yang lebih baik (sempurna).

Hasil pengamatan sementara oleh tim riset, proses pembakaran sampah menggunakan alat ini mampu membakar sampah residu yang berasal dari UPS sebanyak 1,25 ton per jam. Dalam uji coba ini, persediaan sampah, bahan bakar dan tenaga operator teknis lapangan dibantu dari DLH Kota Yogyakarta. Dalam mengerjakan konstruksi bangunan Incinerator, tim riset UJB melibatkan mitra utama CV. Cipta Reksa Mulia yang pemiliknya adalah alumni Fakultas Teknik Universitas Janabadra.