Peranan Teknologi 3D Printing di Era Pandemi Covid 19 dan New Normal
Wabah pandemi Covid 19 sampai detik ini belum diketahui kapan akan berakhir. Walaupun saat ini sudah memasuki era new normal, tetapi kasus positip covid 19 belu enunjukkan penurunan yang berarti. Kampus sebagai institusi pendidikan harus berperan serta dan berkontribusi dalam penanganan wabah ini sesuai dengan bidang masing masing. Untuk itulah, Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra (UJB) mengadakan webinar series bidan teknik mesin yang mengangkat tema mengenai Peranan Teknologi 3D Printing di Masa Pandemi Covid 19 dan New Normal .
Webinar yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juni 2020 yang lalu menghadirkan pembicara Pakar 3D printing dari UGM yaitu Dr. Eng. Herianto, IPM. Acara ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta terdiri dari dosen, mahasiswa dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia bahkan ada yang dari Papua. Webinar yang dimoderatori oleh Dr. Eng. Mochamad Syamsiro, dosen di Jurusan Teknik Mesin UJB, mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari peserta webinar. Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Teknik Mesin UJB, Joko Winarno, S.T., M.Eng mengatakan bahwa webinar ini merupakan bentuk kontribusi Teknik Mesin UJB dalam penanganan wabah covid 19. Kegiatan ini akan menjadi bagian aktivitas rutin bulanan dengan mengangkat tema tema yang sangat menarik dan dibutuhkan saat ini. Teknik Mesin UJB sudah memulai kerjasama dengan UGM dalam pengembangan teknologi 3D printing.
Sementara itu Dr Herianto yang juga Dosen di Jurusan Teknik Mesin dan Industri UG enyampaikan materi mulai dari sejarah perkembangan 3D printing, perkembangan saat ini, teknologi lokal yang dikembangkan dan aplikasinya untuk mendukung penanganan wabah covid 19. Saat ini teknologi 3D printing telah mulai menggantikan teknologi manufaktur yang ada karena kelebihannya seperti sifatnya yang bisa customized. Dr. Herianto yang menyelesaikan doktornya dari Tokyo Institute of Technology Jepang dan merupakan rekan Dr. Syamsiro ketika menempuh studi doktoralnya ini juga telah mengembangkan beberapa start up dan menginisiasi rumah sebagai laboratorium (Home as Lab). Beberapa produk hasil 3D printing telah berkontribusi pada penanganan wabah covid 19 ini diantaranya penutup wajah (face shield), pengencang masker, pemegang pintu tanpa sentuh, dan beberapa produk lainnya. Produk tersebut telah diedarkan ke seluruh Indonesia melalui komunitas yang telah dibentuk sebelumnya. m