Budidaya Magot BSF Solusi Mengatasi Darurat Sampah

Sebagai reflekasi dan sharing pengalaman pendampingan dan pengembangan IPTEK khususnya bidang lingkungan hidup pada program PBW PENGUATAN KAMPUNG RAMAH LINGKUNGAN Menuju Terciptanya agro-ekowisata lestari melalui Integrasi Pengelolaan Lingkungan Mandiri dan Budidaya Agrokomplek di Kelurahan Giwangan Kota Yogya. Melalui program ini tim pengabdi yang terlibat melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada Mitra di Kelurahan Giwangan Kota Yogya. Kegiatan yang dilakukan pada tahun pertama dari tiga tahun program yang direncanakan, antara lain IPTEK panen air hujan dengan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), IPTEK bidang lingkungan hidup berupa pembuatan sumur peresapan, jogangan mbah dirjo serta budidaya magot.

Maggot BSF dengan nama ilmiah Hermetia illucens, bisa mengkonsumsi beraneka macam variasi makanan dengan rasa yang berbeda. Bisa pula diberikan bermacam-macam campuran makanan. Antara lain limbah dapur, buah-buahan, sayur-mayur, limbah ikan dan kotoran hewan. Siklus hidup lalat tentara hitam relatif mudah dikembangbiakkan, karena tidak perlu perlakuan khusus. Dalam siklus hidupnya, lalat ini bisa bermigrasi secara mandiri saat bermetamorfosis dari fase maggot ke prepupa.  Siklus hidup lalat itu relatif singkat, hanya sekitar 40 hari. Fase metamorfosis terdiri atas fase telur selama 3 hari, maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari, dan lalat dewasa 3 hari. Lalat itu mati setelah kawin. Hermetia illucens betina bisa menghasilkan 300-1.000 telur. Lalat jenis ini menyembunyikan telur di tempat aman, seperti di sela-sela kardus atau tumbuhan segar dan hidup. Meski bisa bertelur sangat banyak, namun ledakan populasi lalat ini sulit terjadi. Overpopulasi sangat sulit karena predatornya sangat banyak. Kandungan protein Hermetia illucens membuat burung, kadal, cecak, laba-laba, dan tupai gemar menyantap.

Kemampuan Hermetia illucens mengurai sampah, sangat besar. Setiap ekor lalat tentara hitam (BSF) rata-rata menghasilkan 500 maggot dalam satu siklus hidupnya. Dari 20 ekor lalat ini, nantinya akan ada 10.000 maggot. Dalam satu hari, 10.000 maggot mampu mengurai 1 kilogram sampah rumah tangga (sisa makanan) dalam 24 jam dan menyisakan 200 gram sampah terurai yang biasa disebut bekas maggot (kasgot). Kasgot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Dalam rentang usia magot 40 hari sejak menetas, maggot yang telah menyelesaikan tugas mengurai sampah, dalam 3 hari akan bermetamorfosis menjadi pupa (fase puasa). Prepupa memiliki kandungan protein hingga 45 persen, lemak 35 persen. Dengan kandungan protein tinggi, prepupa dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas dan ikan. Tidak hanya setelah masuk fase pupa, magot aktif beberapa hari sejak menetas sudah siap digunakan sebagai pakan ternak dan ikan, sesuai besaran atau umur ternak dan ikan.