Tirakatan dan Tasyakuran: Ungkapan Syukur dan Memanjatkan Doa menyambut Dies Natalis 64 Th Universitas Janabadra
Kamis (6 10 2022) Universitas Janabadra menyelenggarakan kegiatan Tirakatan dan Tasyakuran menyambut perayaan Dies Natalis ke 64 di loby Rektorat Kampus Pusat Jl. TR Mataram 55 57 Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri segenap jajaran pimpinan Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra dan pimpinan Universitas Janabadra, para dosen dan karyawan, keluarga besar pendiri KPH Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo serta tamu undangan tokoh masyarakat warna sekitar. Melalui kegiatan Tirakatan dan Tasyakuran ini, segenap keluarga besar Universitas Janabadra melantunkan ungkapan syukur atas perjalanan Universitas Janabadra yang kini telah mencapai 64 tahun seraya memanjatkan doa bagi perkembangan dan kemajuan Universitas Janabadra ke depan. Pada momen istimewa seperti ini, keluarga besar UJB berkumpul dan mengenang bagaimana para pendiri berjuang mengawali berdirinya Universitas Janabadra dengan segala keterbatasan dan kendala saat itu dan kini Universitas Janabadra telah berdiri menjadi besar dan memiliki sarana prasarana lengkap, maka sebagai insan Janabadra patut dan selayaknya untuk mensyukuri karunia tersebut.
Seperti biasanya, kegiatan Tirakatan dan Tasyakuran diselenggarakan malam hari, satu hari menjelang perayaan Dies Natalis 64 tahun yang jatuh pada hari Jumat 7 Oktober 2022. Pagi harinya sebelum Tirakatan dan Tasyakuran, diselenggrakan ziarah ke makam pendiri KPH Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo di Makam Plumbon. Ada banyak kenangan terhadap perjalanan Panjang 64 tahun Universitas Janabadra yang tidak akan terlupakan. Terhadap masa depan, ada banyak pesan serta tantangan yang harus dipersiapkan dan dihadapi oleh para penerus. Salah satu pesan dari Keluarga Besar Pendiri “kepada segenap pengelola kami titip pesan untuk nguri uri Universitas Janabadra” demikian ucap Bapak Herdaru P yang akrap disapa mas Itjong.
Pada kesempatan istimewa Tirakatan dan Tasyakuran ini ada banyak catatan dan seruan juga disampaikan oleh Drs Suryadiman, MM selaku Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Janabadra dan oleh Prof Nur Yuwono, DipHE PhD selaku rektor Universitas Janabadra. Berikut petikan sambutan Prof Nur Yuwono selaku Rektor Universitas Janabadra antar waktu masa bakti 2018 2022.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Pertama tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata ‘ala atas karunia kesehatan yang diberikan kepada kita, sehingga pada sore hari ini kita semua, seluruh civitas akademika Universitas Janabadra dapat berkumpul bersama untuk menyelenggarakan malam Tirakatan dan Tasyakuran dalam rangka kegiatan Dies Natalis Universitas Janabadra yang ke 64. Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita semua merenungkan perjalanan universitas kita, sejak berdiri tahun 1958 sampai sore hari ini. Pasang surut kegiatan dan tantangan bagi para pengelola UJB terdahulu adalah cukup berat. Hal ini dapat dirasakan oleh bapak bapak dan ibu ibu alumni Universitas Janabadra (yang pada saat itu sedang mengikuti kuliah), bagaimana sulitnya menyelenggarakan kegiatan universitas pada waktu itu. Saya sendiri bergabung dengan universitas Janabadra kurang lebih pada tahun 1975 sd 1977. Pada saat itu saya rasakan bagaimana sulitnya para pengelola menjalankan kegiatan pendidikan, baik dalam menyediakan sumber daya manusia, prasarana gedung dan berbagai fasilitasnya, serta untuk mendapatkan mahasiswa. Dan yang jelas tahun tahun sebelum itu pasti merupakan tahun tahun yang lebih berat lagi. Tanpa perjuangan yang gigih dan jiwa patriot yang tinggi para pengelola terdahulu, sudah bisa dipastikan bahwa perkembangan Universitas Janabadra tidak dapat sebesar dan semegah ini.
Pada sore hari ini kita dapat rasakan betapa besar jasa jasa para pendahulu kita, dalam mengelola, membina, dan menumbuh kembangkan Universitas Janabadra yang tercinta ini. Beliau dengan semangat dan jiwa patriotisme yang tinggi mampu mengatasi berbagai kesulitan yang setiap saat menghadang perjalanan dan perkembangan Universitas Janabadra. Saya sudah pernah memimpin Universitas Janabadra selama satu setengah periode (2002 2007), sehingga saya dapat merasakan dan memahami betapa besarnya perjuangan para pendahulu kita untuk mencita citakan Universitas Janabadra menjadi universitas yang bercirikan patriotisme dan kebangsaan; tidak membedakan agama suku bangsa dan golongan, selalu menjunjung tinggi Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila, menjunjung tinggi asas demokrasi, mengutamakan kepentingan Nusa dan Bangsa dari pada kepentingan pribadi, berbudi luhur dan jujur, serta para pengelolanya dapat dijadikan panutan. Bukan pekerjaan yang mudah untuk melaksanakan amanah tersebut. Tanpa usaha yang keras, dan program yang baik niscaya harapan tersebut akan tetap tinggal sebagai harapan dan tidak pernah terealisasikan.